May Day lahir dari berbagai rentetan
perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak
industrial. Perkembangan [[kapitalisme]] industri di awal abad 19 menandakan
perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa
Barat dan [[Amerika Serikat]]. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam
kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik,
melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika
Serikat terjadi di tahun [[1806]] oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini
membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta
bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya.
Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda
bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
Pada tahun [[1881]], McGuire pindah ke [[St. Louis ]], [[Missouri ]]
dan memulai untuk mengorganisasi para [[tukang kayu]]. Akhirnya didirikanlah
sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di [[Chicago ]], dengan McGuire sebagai Sekretaris
Umum dari "United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America".
Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian
merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain
merencanakan hari libur untuk Para pekerja di
setiap [[Senin]] Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari
Pengucapan Syukur.
Pada tanggal [[5 September]] [[1882]],
parade Hari Buruh pertama diadakan di kota [[New York]] dengan peserta 20.000
orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam
rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan
parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara
bagian merayakannya.
Pada [[1887]], [[Oregon ]] menjadi negara bagian pertama yang
menjadikannya hari libur umum. Pada [[1894]]. Presider [[Grover Cleveland]]
menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan
[[September]] hari libur umum resmi nasional.
Kongres Internasional Pertama
diselenggarakan pada September [[1866]] di [[Jenewa]], [[Swiss]], dihadiri
berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah
tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih
pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana
batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka
kongres merubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.
Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan
kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and
Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan
semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era
tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada [[1884]] [[Federation of Organized
Trades and Labor Unions]], yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di
[[Kanada]] [[1872]] [http://www.nupge.ca/news_2003/n01se03a.htm], menuntut
delapan jam kerja di [[Amerika Serikat]] dan diberlakukan mulai 1 Mei [[1886]].
===Peristiwa
Haymarket===
:''Artikel utama [[Kerusuhan Haymarket]]''
[[Image:haymarketstation.jpg|thumb|300px|left|Peristiwa
Haymarket, Polisi menembaki para demonstran disusul dengan perlawanan dari kaum
buruh.]]
Pada tanggal [[1 Mei]] tahun [[1886]],
sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran
untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini
berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.
Pada tanggal [[4 Mei]] [[1886]]. Para
Demonstran melakukan pawai besar-besaran, [[Polisi]] Amerika kemudian menembaki
para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya
ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai
[[martir]]. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi
pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para
pemilik modal.
===
Kongres Sosialis Dunia ===
Pada bulan [[Juli]] [[1889]], Kongres
[[Sosialis]] Dunia yang diselenggarakan di [[Paris ]] menetapkan peristiwa di AS tanggal 1
Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:
: ''Sebuah aksi internasional besar harus
diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada
waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh
menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per
hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional [[Perancis]].''
Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat
dari berbagai negara dan sejak tahun [[1890]], tanggal 1 Mei, yang diistilahkan
dengan '''May Day''', diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun
mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.
Hari
buruh di Indonesia
Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari
Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi
merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan
ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan
paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia .
Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk
peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu
dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena
mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi
nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal
1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun
bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota .
Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal
1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan
May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang
dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan
ketertiban umum". Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan
terhadap kaum buruh, karena mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap
peringatan May Day adalah subversif dan didalangi gerakan komunis.
[sunting] 2006
Aksi May Day 2006 terjadi di berbagai kota di Indonesia ,
seperti di Jakarta , Lampung, Makassar, Malang , Surabaya , Medan , Denpasar, Bandung , Semarang , Samarinda, Manado ,
dan Batam.
Di Jakarta unjuk rasa puluhan ribu buruh
terkonsentrasi di beberapa titik seperti Bundaran HI dan Parkir Timur Senayan,
dengan sasaran utama adalah Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto dan Istana
Negara atau Istana Kepresidenan. Selain itu, lebih dari 2.000 buruh juga
beraksi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Buruh yang tergabung dalam aksi di Jakarta datang dari sejumlah kawasan industri di Jakarta , Bogor ,
Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tergabung dalam berbagai
serikat atau organisasi buruh.
Sejarah Hari Buruh
Reviewed by PC SPKEP SPSI BEKASI
on
August 15, 2015
Rating:
No comments: