ADMINISTRASI PEMBELAAN TINGKAT BIPARTIT

ADMINISTRASI PEMBELAAN TINGKAT BIPARTIT
1. PENYELESAIAN DILAKUKAN SECARA BIPARTIT ANTARA PEKERJA/SERIKAT PEKERJA DENGAN PENGUSAHA SECARA MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT (psl 3 UU 2/2004)
2. PERUNDINGAN DILAKUKAN SEBANYAK–BANYAKNYA 3 (TIGA) KALI DALAM WAKTU PALING LAMA 30 HARI SEJAK TANGGAL DIMULAINYA PERUNDINGAN.
3. SETIAP PERUNDINGAN, DIBUAT RISALAH PERUNDINGAN :
a. NAMA LENGKAP DAN ALAMAT PARA PIHAK
b. TANGGAL DAN TEMPAT PERUNDINGAN
c. POKOK MASALAH ATAU ALASAN PERSELISIHAN
d. PENDAPAT PARA PIHAK
e. KESIMPULAN ATAU HASIL PERUNDINGAN
e. TANGGAL SERTA TANDATANGAN PARA PIHAK
4. TINDAK LANJUT HASIL PERUNDINGAN :
a. APABILA TERCAPAI KESEPAKATAN, DIBUAT PERJANJIAN BERSAMA SECARA TERTULIS DAN DITANDATANGANI OLEH PARA PIHAK
b. PERJANJIAN BERSAMA TERSEBUT MENGIKAT DAN MENJADI HUKUM SERTA WAJIB DILAKSANAKAN OLEH PARA PIHAK.
c. DIDAFTARKAN OLEH PARA PIHAK KEPADA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL UNTUK MENDAPATKAN AKTA BUKTI PENDAFTARAN.
d. APABILA PERJANJIAN BERSAMA TIDAK DILAKSANAKAN OLEH SALAH SATU PIHAK, MAKA PIHAK YANG DIRUGIKAN DAPAT MENGAJUKAN EKSEKUSI.
e. APABILA GAGAL MENCAPAI KESEPAKATAN, SALAH SATU PIHAK DAPAT MENCATATKAN PERSELISIHAN TERSEBUT KEPADA DISNAKER SETEMPAT DISERTAI DENGAN BUKTI UPAYA PENYELESAIAN (RISALAH PERUNDINGAN).
ADMINISTRASI PEMBELAAN TINGKAT BIPARTIT ADMINISTRASI PEMBELAAN TINGKAT BIPARTIT Reviewed by PC SPKEP SPSI BEKASI on August 05, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.